Gathering Online Bertema Peran Pemuda untuk Indonesia

Jumat kemarin tanggal 8 Januari 2021 saat perjalanan pulang ke Jogja dari Surabaya saya mengikuti Blogger Gathering Online yang berlangsung kurang lebih dua jam. Dimulai pukul 14.00 WIB, acara ini berlangsung seru dengan diselingi aneka games menarik yang membuat peserta webinar tidak merasa bosan hingga acara selesei pukul 16.00 WIB. Dipandu oleh kak Fransiska Soraya acara ini berlangsung seru dan memberikan banyak ilmu bagi pesertanya. Beruntung saya mendapat undangan dari blogger perempuan dan golongan hutan untuk mengikuti acara ini hingga selesei.

Menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidang lingkungan, acara ini semakin interaktif dengan sesi tanya jawab yang membuat acara semakin hidup. Ada tiga narasumber utama yang memberikan banyak ilmu seperti kak Edo Rakhman selalu koordinator golongan hutan, kak Syaharani dari komunitas jeda untuk iklim, dan kak Anindya Kusuma putri selaku aktris dan influencer.

Kak Edo Rakhman menyampaikan kepada peserta tentang bagaimana kita harus bersikap adil. Bagaimana jika kita menjadi pemimpin kita harus memikirkan generasi mendatang, dan tidak mengesksploitasi alam secara besar besaran dan serakah. Beberapa survei yang dilakukan oleh Indonesia Cerah, Walhi dll menunjukkan bahwa 82% responden adalah golongan pemuda dengan rentang umur 17-30 tahun yang artinya pemuda indonesia merupakan golongan potensial yang menentukan masa depan bangsa. Lebih lanjut 89 % responden anak muda ini sangat khawatir terhadap dampak krisis iklim di indonesia. Dititik ini pemimpin indonesia harus mendengarkan suara kaum muda, suara mereka tidak boleh diabaikan. Jangan lagi ada anggapan bahwa anak muda itu apatis. Bersikap adil salah satunya adalah dengan mendengarkan suara anak muda yang peduli akan lingkungan, dan menganggap mereka sebagai subjek perubahan bukan objek semata. Anak muda harus tampil sebagai agen perubahan yang peduli pada lingkungan di sekitarnya. Kita butuh pemimpin yang adil dalam mengelola lingkungan.

Kak Edo sedang menyampaikan materi

Hutan dalam kehidupan manusia memegang peran yang sangat penting. Bang Edo menjelaskan bagaimana hutan memberikan daya dukung kehidupan kita sehari hari. Kita butuh udara bersih dan hutan memberikan itu secara gratis. Kita butuh ruang hijau terbuka dan anak anak kita kelak berhak atas lingkungan yang bersih dan sehat. Bagaimana jika hak itu tidak bisa terpenuhi karena keserakahan manusia di jaman sekarang?!.

Tentang masyarakat adat

Masyarakat adat ini merupakan salah satu komponen anak bangsa yang punya kultur turun temurun untuk menjaga hutan tempat mereka hidup. Mereka sangat bergantung pada hutan karena itu mereka menjaga sekali hutan mereka. Sayangnya, kebanyakan mereka belum diakui keberadaannya dan belum dilindungi hak haknya. Hanya beberapa masyarakat adat yang sudah diakui pemerintah daerah setempat seperti suku kajang di Sulawesi selatan tapi kebanyakan masyarakat adat lainnya seperti di Papua belim terpenuhi hak haknya sebagai warga negara yang harus didengarkan pendapatnya dan memperoleh kemudahan dari pemerintah.

Padahal mereka adalah garda terdepan yang menjaga hutan di indonesia. Kehidupan mereka justru terancam karena keberadaan korporat yang membabat habis hutan mereka dengan tujuan komersial seperti untuk lahan sawit. Mereka dengan seenaknya menggusur tanah masyarakat adat. pemerintah bahkan tidak berkomunikasi dengan masyarakat adat ketika ada perluasan lahan di hutan untuk kepentingan perusahaan tertentu. Konflik agraria ini selalu muncul dan tak pernah mendapat penyelesaian yang adil untuk masyarakat adat.

Di sesi berikutnya Anindya Kusuma putri memberi penjelasan bagaimana hutan kita begitu indah, alam kita begitu luar biasa. Bagaimana ia berpetualang naik gunung dan mendapati alam indonesia yang tiada duanya. Karena itu kita harus menjaganya. Jangan mengotori mata air di hutan dengan air sabun, jangan membuang sampah plastik di sungai atau di laut adalah cara cara sedeharna yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan. Sekecil apapun usaha yang bisa dilakukan maka lakukanlah karena smua terhitung dan berdampak apalagi jika kita lakukan secara massif. Jangan sampai karena kita menganggap peran kecil kita tidak berarti sama sekali.

Kak Anin menyampaikan materinya saat sedang berada di tepi pantai Bali

Sesi ketiga giliran Syaharani dari komunitas jeda untuk iklim berbicara lebih lanjut tentang efek rumah kaca yang membuat musim kita berubah tidak menentu. Parahnya efek rumah kaca ini disebabkan oleh 90% aktifitas manusia seperti penggunaan bahan bakar fosil, kebakaran hutan, serta dari aktifitas industri dan limbah yang dihasilkan.

Lebih lanjut jika terus dibiarkan maka efeknya bisa jangka panjang dan merugikan manusia itu sendiri. Diantara efek tersebut adalah:

1. Mencairnya es dan naiknya permukaan laut. Bahkan diperkirakan tahun 2050 sebagian Jakarta akan tenggelam oleh air laut
2. Intensitas bencana alam yang makin meningkat dan cuaca ekstrim
3. Konflik sosial berkepanjangan
4. Wabah penyakit. Munculnya wabah seperti malaria, DBD bahkan corona ini juga merupakan efek dari kritis iklim dan lingkungan yang sudah sedemikian parahnya. Keseimbangannya rusak dan semua berakibat buruk bagi manusia itu sendiri.

Ke depan edukasi lingkungan hidup, perubahan iklim, usaha menjaga hutan harus dimulai sejak dini sejak di pendidikan tingkat awal agar kita bisa menjaga lingkungan kita sedari dini. Kita harus bekerjasama untuk berbuat bagi kelestarian alam dan lingkungan kita.

Selesei sesi ketiga, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang ga kalah serunya. Di akhir acara diumumkan pemenang lomba golongan hutan, pemenang live tweet, instagram post, pertanyaan terpilih,pemenang sesi kuis interaktif dan foto bersama.

Pemenang blog competition

– Pemenang Live Tweet: Dian Kusumawardani (@dee_arif)
– Pemenang Instagram Post: Taumy Alif (@taumy.alif)
– Pertanyaan Terpilih: Atik Muttaqin @bundanisadotcom dan Hans Hayon
– Quiz Sesi 1: Irene Komala & Jihan Mawaddah
– Quiz Sesi 2: Vicky Laurentina, Evierika

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama

bundanisa

Penulis bisa dihubungi melalui email: kontakbundanisa@gmail.com

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!