Makassar Tidak Rantasa: Sebuah Pintu Menuju Kota Dunia yang Bersih dan Sehat

Makassar Tidak Rantasa, adalah sebuah slogan yang begitu menyita perhatian saya selaku warga Jogja yang tinggal di Makassar. Slogan itu bergema di setiap dinding kota dan perumahan. Ditulis dengan gaya mural menarik perhatian.

Tidak hanya itu, pemandangan mobil box besar bertuliskan Tangkasaki juga selalu menghiasi jalan raya di sekitar perumahan saya. Tangkasaki merupakan kependekan dari Truk Angkutan Sampah Kita. Dalam bahasa Makassar, Tangkasaki berarti Bersihkan.

Tangkasaki menjadi penunjang utama program Makassar Tidak Rantasa (MTR). Mobil ini dilengkapi lampu sirene dan sound system untuk menjadi alat sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang kesadaran menjaga kebersihan lingkungannya.

Sumber:pojoksulsel.com

Sejak abad ke 16, Makassar telah menjadi pusat perdagangan di wilayah Indonesia Timur dan perlahan menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Bahkan pemerintah kota Makassar pernah mendapatkan penghargaan tingkat nasional dalam pertumbuhan ekonomi kreatif, yaitu Anugerah Baksyacaraka pada Juni 2014 silam. Dalam situs resmi kota Makassar, disebutkan bahwa kota Makassar dalam rentang tahun 2014-2019 mempunyai visi mewujudkan kota dunia, nyaman untuk semua. Dengan beragam turunan program, diharapkan Makassar sebagai kota dunia yang bersih,sehat dan nyaman bisa menjadi nyata.

Menilik program Makassar Tidak Rantasa

Secara bahasa, rantasa bermakna kotor atau jorok. Sehingga tidak rantasa bermakna Makassar tidak kotor. Secara sosiologis Walikota dan Wakil Walikota Makassar menggunakan bahasa tidak rantasa untuk membangkitkan budaya Siri’ Na Pacce warga Bugis Makassar yang bermakna budaya rasa malu jika tidak berhasil, dalam hal ini tidak berhasil menjaga kebersihan dan kesehatan kotanya.

Slogan ini merupakan salah satu pilar dasar mewujudkaan Makassar kota dunia dalam bidang kebersihan dan kesehatan. Slogan ini massif didengung-dengungkan agar tercipta kesadaran atau awareness untuk membuat lingkungan di Makassar menjadi lebih bersih dan sehat. Dideklarasikan oleh Walikota Makassar pada acara akbar A’bbulo Sibatang Lompoa yang dilaksanakan di Gedung Celebes Conventin Center (CCC) 15 Juni 2014, program ini menjadi salah satu program unggulan pemerintah kota Makassar.

Dalam beberapa diskusi dan pidato yang disampaikan Walikota Makassar di depan masyarakat mengatakan bahwa rantasa dapat diartikan secara luas, tidak hanya diartikan sebagai sampah yang berserakan, tetapi juga dimaksudkan dalam hal membersihkan perilaku kotor korupsi, penyuapan di instansi pemerintah sehingga good governance dapat terealisasi.

Dalam mendukung pelaksanaan Gerakan Makassar Tidak Rantasa, Pemerintah Kota juga menggunakan jargon yang dapat membantu tercapainya Gerakan Makassar Tidak Rantasa. Jargon yang digunakan adalah LISA (Lihat Sampah Ambil), MABELO (Makassar Bersih Lorong), MABASA (Makassar Bebas Sampah) dan Aku Dan Sekolahku Tidak Rantasa.
Di kelurahan Minasa Upa sendiri telah di canangkan beragam program turunan dari Makassar tidak rantasa ini, diantaranya:
1. LongSet (lorong sehat)
2. LongGar (lorong garden)
3. LaBu (lansia bugar)
4. PakTanRong (kelompok tani rong)

Sumber: dokumentasi pribadi

Semua program di atas berhulu pada program Makassar Tidak Rantasa, dan berhilir pada tercapainya kota yang bersih dan sehat bagi warganya.

Sumber: dokumen pribadi

Merajut tali kerjasama dengan PT Astra International Tbk.

Pemerintah kota Makassar tentu sadar bahwa program Makassar Tidak Rantasa atau MTR perlu mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Termasuk pihak swasta. Program corporate social responsibility atau CSR perusahaan swasta bisa menjadi pintu masuk untuk mensukseskan gerakan ini. PT Astra International Tbk sendiri memiliki beberapa program CSR yang mendukung program Makassar Tidak Rantasa. Sebut saja Kampung Berseri ( Bersih, Sehat, Cerdas, dan Produktif) Astra (KBA) yang tersebar di 17 propinsi di Indonesia. Di Makassar, Kampung Berseri Astra terletak ke kecamatan Rappocini. Program KBA ini mempunyai 4 pilar utama yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan. Di sini saya akan lebih fokus dalam pengelolaan sampah yang diinisiasi oleh Astra melalui KBA-nya. Hal tersebut dikarenakan kebersihan merupakan fondasi utama kesehatan warganya.

Foto: Masyudi dalam makassarterkini.com

Bank Sampah Agang Ta’, wujud nyata kepedulian Astra

Pemerintah kota Makasar sadar sepenuhnya bahwa budaya mengembalikan sampah pada tempatnya belum menjadi sebuah gerakan budaya warganya. Dilansir dari situs berita online liputan6.com, kota berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa ini menghasilkan 700-800 ton sampah per hari. Masalah sampah menjadi semakin pelik ketika Makassar hanya memiliki satu lokasi pembuangan akhir di Taman Pembuangan Akhir Tamangapa.

Sampah, sejatinya bila dikelola dengan benar akan mampu menghasilkan berkah bagi kita. Sampah organik misalnya, bisa diubah menjadi kompos yang sangat bermanfaat bagi kesuburan tanaman kita. Tanaman yang menghasilkan gas oksigen mampu membuat udara di sekitar kita menjadi bersih dan sehat. Tanaman obat keluarga kita pun menjadi subur. Lorong garden menjadi lebih lebat nan rimbun.

Lorong Garden di Blok C Minasa Upa

Lorong Garden di Blok B Minasa Upa

Sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang dan dijual di bank sampah besutan Astra di Kampung Berseri Astra.

Sumber:sindonews.com

Bank sampah Agang Ta’ binaan PT Astra International Tbk ini berlokasi di RT 002-RW 001, Kelurahan Rappocini, Makassar. Kehadiran bank sampah ini atas inisiasi dari program Kampung Berseri Astra (KBA) yang diwujudkan oleh Astra International Tbk yang berafiliasi (affiliated company atau Affco) dengan sejumlah grup usahanya di Makassar. KBA merupakan salah satu bagian coorporate social responsibility Astra yang meliputi empat pilar utama yaitu Lingkungan (bersih), Kesehatan (sehat), Pendidikan (cerdas), dan Pemberdayaan Ekonomi (produktif).

Kelurahan Rappocini dipilih karena keempat pilar tersebut sudah terpenuhi. Diantaranya bank sampah dan lorong garden, posyandu, pendidikan anak usia dini (PAUD). Juga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti pengrajin rotan. Sejak kehadiran program Astra pada Februari 2016 silam ini, banyak perubahan yang terjadi di pemukiman warga. Hal ini memberikan manfaat besar utamanya warga yang bermukim di lorong. Jika sebelum adanya program ini, pemukiman Rappocini dikenal dengan kawasan rawan keamanan dan tidak tertata. Kini, semuanya berubah bahkan menjadi pemukiman percontohan beberapa kelurahan lain di Makassar. Rappocini merupakan salah satu kampung yang warganya memiliki keinginan besar untuk berubah dan menjalankan program KBA dengan baik.

Sumber: laporan keberlanjutan Astra 2016

Perubahan yang sangat terlihat setelah program KBA dijalankan adalah berubahnya pola hidup warga masyarakat Rappocini yang tidak lagi pasif, tapi semakin aktif dan dinamis. Hal itu didukung dengan hadirnya beberapa program binaan dari anak perusahaan Astra, seperti dihadirkannya binaan lorong UMKM pembuatan kerajinan rotan, edukasi pola hidup sehat hingga mendorong terbukanya peluang lapangan kerja baru bagi warga, khususnya bagi ibu-ibu dan anak-anak dengan dihadirkannya Bank Sampah Agang Ta’. Bank sampah ini dirasa sangat besar manfaatnya, tak hanya mendorong masyarakat menerapkan pola hidup bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tapi juga membuka peluang memperoleh pendapatan baru dengan mengepul sampah bekas untuk dijual, hingga didaur ulang menjadi cenderamata yang bermanfaat.

Kerjasama yang dijalin antara PT Astra International Tbk dengan pemerintah kota Makassar ini berbuah manis, warga mulai terbiasa memilah sampah basah dan kering, menerapkan Lisa atau Lihat Sampah Ambil, dikumpulkan lalu ditimbang untuk menghasilkan uang di bank sampah besutan Astra ini. Saat ini bank sampah tersebut telah memiliki 196 nasabah dan setiap hari Sabtu terdapat 20 orang nasabah datang menimbang sampah mereka. Kebanyakan nasabah ini menabung uang hasil sampah mereka. Jika sudah bersaldo Rp.100.000-Rp.500.000, nasabah baru akan mengambil uang tabungan tersebut guna memenuhi kebutuhan sehari hari.

Sumber: laporan keberlanjutan Astra 2016

Bank sampah ini sebenarnya telah ada sejak tahun 2014 yang lalu, tapi kinerjanya kurang maksimal. Kehadiran KBA membawa angin segar bagi warga untuk menghidupkan kembali bank sampah mereka. Terbukti, setelah Astra Masuk pada 2015 melalui unit bisnis Astragraphia yang membantu memperbaiki bangunannya yang dulunya kumuh menjadi lebih tertata, kini bank sampah tersebut menjadi aktif kembali bahkan lebih progresif. Hingga saat ini, Bank Sampah terus beroperasi dengan bantuan pemasaran dan pendampingan pelatihan bagi warga oleh Astra Group. Diharapkan dengan hadirnya Bank Sampah Agang Ta’ di Kampung Berseri Astra mampu meemberikan andil dalam mewujudkan Makassar Tidak Rantasa dan menjadikan makassar kota yang sehat lingkungannya, sehat warganya.

Bersahabat dengan sampah

Kebanyakan dari kita masih menjadikan sampah sebagai barang yang menjijikkan. Jangankan bersahabat dengannya, berinteraksi dengan sampah pun menjadi suatu hal yang dianggap kotor dan jorok. Padahal, jika kita mau melihat sampah atau limbah rumah tangga dari sudut pandang yang lain, kita bisa menemukan kilau berkah di balik sampah.

Bersahabat dengan sampah haruslah dimulai dari lingkungan terkecil di keluarga kita.
Untuk memulainya, kita bisa melakukan hal- hal sederhana berikut ini:

1.Mulailah bersahabat dengan sampah dengan mengetahui jenis sampah. Pemilahan sampah dapat dilakukan dengan bentuk permainan lempar sampah berdasar kategori antara organic dan anorganic

2.Kita bisa mulai berkreasi dengan menciptakan keranjang sampah sendiri yang menarik dari barang bekas dan tandai dengan simbol warna warni akan jenis sampah. Hal menarik bisa kita lihat dari koleksi foto komunitas Qui Qui Makassar dalam program tahun ini yang mengambil tema benang dan sungai (Bom Benang) di Makassar. Mereka menyulap limbah enceng gondok menjadi keranjang serba guna, termasuk keranjang sampah gaya vintage. Keranjang keranjang tersebut merupakan olahan dari limbah enceng gondok di sungai Sinre’jala.

Sumber: instagram @fadalays, anggota komunitas Qui Qui Makassar.

Sumber: instagram @bombenang

Atau kita bisa menyulap kaleng cat ukuran besar menjadi keranjang sampah bernilai rupiah.

Sumber: instagram @minni_furnicraft

3. Langkah kreatif lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan melibatkan semua anggota keluarga untuk mengelola sampah organik menjadi kompos, yang nantinya bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman obat keluarga di lorong garden tempat tinggal kita.

Sumber: dokumen pribadi

4. Sedangkan sampah anorganik misalnya botol, plastik, dan lain sebagainya bisa disulap menjadi barang daur ulang yang bernilai ekonomis, seperti yang dilakukan ibu ibu komunitas Decolova Makassar dengan daur ulang botol bekasnya yang cantik.

Sumber: instagram @vee_assagaf

Dengan langkah sederhana yang kreatif dan proaktif dari segenap lapisan masyarakat, kita bisa menjadikan sampah sebagai sahabat. Pengetahuan yang baik akan pengelolaan dan manfaat sampah, pada akhirnya akan menumbuhkan kesadaran untuk ikut menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat sesuai slogan Makassar tidak Rantasa. Potensi ekonomi dari sampah yang masih belum banyak digali, sejatinya cukup menjadi alasan bagi kita untuk selalu mengelola dan bersahabat dengan sang sampah. Saat sampah sudah menjadi sahabat kita, maka Makassar Tidak Rantasa bukan lagi harapan belaka. Predikat kota dunia yang nyaman, bersih dan sehat akan datang dengan sendirinya.

Sumber: dokumen pribadi

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Inspirasi 60 tahun Astra. #Astra60Makassar

Daftar Pustaka:

http://www.astra.co.id

https://www.astra.co.id/CSR/Sustainability-Report

https://www.astra.co.id/Investor-Relations/Annual-Report

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/18184/skripsi%28Novri%20Ardi%20Wiranata%20Nur%29.pdf?sequence=1

https://m.detik.com/news/berita/3184519/pengangkut

https://www.google.co.id/search?q=mobil+tangkasaki+makassar&oq=mobil+tangkasaki+&aqs=chrome.1.69i57j0l2.6545j0j4&client=tablet-android-samsung&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8#imgrc=Gql4-j6hiPnVCM:

https://www.google.co.id/search?q=gambar+mobil+tangkasaki&oq=gambar+mobil+tangkasaki&aqs=chrome..69i57.7899j0j4&client=tablet-android-samsung&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8#imgdii=KEWK9WQ-TaaKKM:&imgrc=ZCZ8nsU7zJsQGM:

https://www.makassarkota.go.id/

Deng Ical Resmikan Kampung Berseri Astra

https://www.kompasiana.com/arifayani/makassar-kota-dunia-apakah-cuma-mitos_556305c34023bdd0646df028

http://makassar.rakyatku.com/post/intensitas-hujan-tinggi-dkp-makassar-monitoring-paktanrong.html

http://regional.liputan6.com/read/2440317/produksi-sampah-makassar-melonjak-100-daya-tampung-tpa-minim

brightfuture.unilever.co.id/stories/

http://makassarmetro.com/2017/09/05/astra-international-ajak-dp-resmikan-bank-sampah/

http://m.metrotvnews.com/ekonomi/mikro/nbw1QVxK-omzet-bank-sampah-makassar-dibidik-hingga-rp5-miliar

http://www.aktual.com/kampung-ukm-digital-bank-sampah-makassar/

https://makassar.sindonews.com/read/66/3/astra-group-sulap-rappocini-jadi-kampung-berseri-1508202619

https://www.instagram.com/vee_assagaf

https://www.instagram.com/decolova.makassar

https://www.instagram.com/bombenang

https://www.instagram.com/minni_furnicraft

https://www.instagram.com/fadalays

bundanisa

Penulis bisa dihubungi melalui email: kontakbundanisa@gmail.com

You may also like...

54 Responses

  1. Abby Onety says:

    Kebersihan harus di mulai dari diri sendiri ya Tik

    • bundanisa says:

      Bener kak, dari diri sendiri,lingkungan terkecil yaitu keluarga baru meluas ke masyarakat. Kebersihan pangkal kesehatan harus selalu dibudidayakan.

  2. Nurhid Uchid says:

    Kerenn…bisa diterapkan di kota-kota lain, baik mulai dari lingkup RT/RW, bahkan sampai tingkat provinsi. Terima kasih Bunda Nisa..sangat informatif. Sudah selayaknya, Jogja, dari segala lingkup lingkungan bergerak bersama untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Tak hanya di tingkat lingkungan perkotaan saja menurutku, lingkungan di pedesaan pun harusnya juga…hehehe

  3. Unga Tongeng says:

    Astra pandai memilih program yah. Sebaiknya CSR memang mulai mendukung program pemerintah. Namun sebaiknya penyiapan di masyarakat lebih diperdalam, agar setelah program Astra selesai, masyarakat bisa meneruskan secara mandiri

    • bundanisa says:

      Iya kak, Astra programnya sustainable kok, jadi insyaalloh tidak berhenti begitu saja setelah programnya jalan. Masyarakat selalu menjadi subyek bukan objek kak, jadi kemandirian masyarakat setelah program jalan, tetap diutamakan oleh Astra.

  4. Membaca catatan bunda nisa jadi pingin deh datang kemakasar dan kami berharap semoga makasar jadi kota teladan kususnya di indonesia dan dunia pada umumnya
    Semoga sukse bunda nisa

    • bundanisa says:

      Aamiin, iya mbak, mudah2an program-program pemerintah kota Makassar bekerjasama dengan pihak Astra dalam kampung berseri Astra bisa menjadi prototype bagi daerah lain dan menginpirasi pihak pihak terkait di seluruh Indonesia.

  5. Aisyah reyzz says:

    kreatifnya itu pengolahan sampah menjadi barang yang ada nilai ekeomisnya

    • bundanisa says:

      Harus itu dek, kreatif itu membuat sampah memiliki nilai tambah. Kreatif juga menjadi kunci keberhasilan suatu program yang sedang dijalankan.

  6. Nurul Dwi says:

    Sukaaa dengan program CSR nya Astra. Dulu saya kira para PR perusahaan sukanya bikin bangunan doank buat CSR perusahaanya, yang penting ada fisiknya yg awet. Program CSR Astra yang ini kece deh… ??

    • bundanisa says:

      Kece pake banget ul, semua aspek disentuh sama Astra. Kebersihan, kesehatan, lingkungan, pendidikan dan ekonomi kreatif. Mantap pokokna mah.

  7. Ndy Pada says:

    Program pemerintah harus terus didukung untuk keberlangsungan program-program yang pro rakyat ini. Langkah yang diambil oleh pihak CSR Astra menjadi inspirasi untuk terus mendukung program pelayanan kesehatan agar lebih baik.

    • bundanisa says:

      Iya kak, mudah2an makin banyak pihak pihak swasta yang terinspirasi oleh Astra untuk memberikan CSR yang komprehensif seperti yang Astra berikan.

  8. Wooow, ulasannya lengkap banget kak. Semoga dengan segala pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada Makassar, Makassar bisa jadi kota dunia. Jadi bangga nih kak jadi warga Makassar. Hehe

    • bundanisa says:

      Iya, saya aja yang asli jogja jadi betah tinggal di minasa upa makassar, karena lorong gardennya yang hijau dan bersih. Masyaraktnya yang ramah serta budaya gotonh royongnya yang masih terjaga. Hidup makassar!☺️

  9. Cepekovic says:

    Semoga segera madani

  10. Dede Farsjad says:

    Semoga tidak sebatas program saja, tetapi kepedulian terhadap kebersihan bisa menjadi budaya masyarakat Kota Makassar.

  11. Tari Artika says:

    Daur ulang itu keren sekaliiih.. kreatif!

  12. Bick says:

    Keren nih programnya. Sangat inspiratif….

  13. Pull says:

    Ide2 nya kreatif, mudah dicerna

  14. Ria says:

    Waaah… Keren!!
    Jadi pgn ke Makassar.. smoga kota2 lain menyusul..

    Dan smoga banyak corp yang program CSR nya buat lingkungan & masyarakat luas sprti Astra.. mantap!

    • bundanisa says:

      Aamiin, harapannya demikian bunda, program ini terus bergulir dan menginspirasi banyak pihak. Ayuk bun ke Makassar, jalan jalan lihat kampung berserinya Astra yang oke punya

  15. Ummi ahmad says:

    Keren..lanjutkan..
    Terinspirasi dg daur ulangnya..

  16. Machy says:

    Semoga terwujud impian makassar jadi kota dunia… dan menularkan virus kebersihan dan kecintaan terhadap lingkungan yang sehat kepada seluruh warganya dan masyarakat luas

  17. Muhammad Arifai says:

    Semoga program MTR ini bisa semakin terealisasi sebagai mana mestinya dan juga dapat dijalankan dengan baik oleh berbagai pihak, baik dari segi masyarakat maupun dari pemerintahan.

    Lebih keren lagi kalau sampah bisa diubah menjadi barang yang bernilai jual

  18. Makassar Kota dunia inshAllah, dimulai dari kesadaran sendiri untuk menjaga kebersihan lingkungan, dan ide-ide risaikelnya keren kak selain meminimalisir sampah layak daur ulang bisa menjadikan masyarkat kota Makassar kreatif.

  19. Ifa says:

    Semoga pemerintah kota sebelah (gowa) mau ikut mereplikasi praktek baik yang dilakukan oleh Kota Makassar dan Astra 🙂

  20. Ahmad Shofiyuddin Ichsan says:

    saya tidak bisa membayangkan jika setiap sampah di sekeliling kita dikelola dengan baik, tentu masalah sampah sejak dulu di Indonesia tanpa sadar dapat teratasi dg baik. Bahkan menjadi solusi tepat demi kemajuan bangsa ke depan..

    jika program sampah di Makasar ini mampu berjalan dengan baik, saya yakin setiap daerah di Indonesia akan menirunya. karena dg ini, hidup menjadi sehat, menjadi kreatif, menjadi mandiri dan menjadi berwarna dg rasa seni..

    sukses selalu..

  21. Oalah…jadi LongSet ini singkatan dari lorong sehat rupanya. Kemarin-kemarin sering dengar, tapi tidak tahu artinya 😀

  22. very inspiring mbak, mudah2an Jogja juga bisa meniru hal hal positif yang dikembangkan di sana.
    Good luck mbak,,

  23. Mugniar says:

    Mantap. Komprehensif banget ini Mbak Atik. Saya sebagai warga (asli tapi abal-abal) Makassar merasa tersentak membaca ini karena Mbak Atik sudah mengumpulkan banyak bahan tentang Makassar saat menuslikan ini. Ada yang bahkan saya belum/tidak tahu. Keren. Moga menang yaa.

    • bundanisa says:

      Aamiin kak, terimakasih. Sejujurnya saya juga belajar banyak dari kota daeng ini. Mudah2an nanti saat saya kembali ke tanah kelahiran saya di Jogja, saya bisa mengadopsi dan mengaplikasikan hal hal positif dari berbagai program yang ada di Makassar ini

  24. program2nya simpel namun manfaatnya luas biasa untuk jangka panjang ya Mbak..

  25. Nanie says:

    Mantap ulasannya ? koreksi dikit, Bom Benang bukan komunitas tapi program tahunan dari QuiQui Komunitas Perajut Makassar. Tahun ini mengambil tema Benang dan Sungai, dengan mengajarkan keterampilan menganyam eceng gondok ke warga sekitar Sungai Sinre’jala. Eceng gondok yang selama ini hanya dianggao limbah dan mereka liat hanyut setiap hari di sungai depan rumah, ternyata bernilai ekonomis dan bisa menjadi tambahan oenghasilan keluarga 🙂

    • bundanisa says:

      Iye kak sudah saya koreksi, soalnya saya lihat di instagram bom benang, dia mengkategorikan sebagai community kak, jadi saya anggap bom benang itu komunitas. Apapun itu, terimakasih banyak kak atas koreksinya??????

  26. Arif says:

    Slogan yang sungguh mantap, tinggal warganya mampu tidak sekali saja tidak rantasa.

    Sayang kan, slogan yang begitu oke malah yang aktif di dalamnya adalah orang lain. Seperti Astra yang tiada henti memberikan inspirasi.

  27. Asra says:

    Wow… Artikelnya keren Mbak…

  28. Liswanti says:

    Cantik-cantik ya hasil dari daur ulangnya. Slogannya kece neh, dwngan begitu warganya juga semangat ya. Yg penting jangan buang sampah sembarangan.

    • bundanisa says:

      Iya mbak, itu hasil daur ulang beberapa komunitas di sini. Kesadaran buang sampah pd tempatnya memang harus selalu didengung2kan

  29. evrinasp says:

    wah mendukung banget gerakan makassar tidak rantasa alias tidak kotor dan bersih ya,memanfaatkan produk bekas untuk didaur ulang jadi benda yang lebih bermanfaat

Leave a Reply to Abby Onety Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!