Tangani Sakit Tanpa Panik

Dear bunda,

Pernah tidak bunda bunda disini merasakan perasaan lebih sakit ketika buah hati kita sakit?

Yap, tentunya setiap bunda merasakan hal yang sama. Kalau bisa dipindahkan sakitnya, kita pasti minta sama Tuhan agar sakit anak kita dipindahkan dan agar si kecil sehat seketika. Sayangnya, ini bukan dunia dongeng ya bun, jadi ga bisa gitu aja mindahin sakit anak kita. Saya sendiri kalau anak sakit pas awal awal punya anak dulu, langsung panik dan nangis. Maklum, belum punya banyak ilmu dan pengalaman menangani anak sakit. Bawaannya cuma panik dan sedih. Beruntung waktu itu saya sedang berada di rumah orang tua saya di Jogja. Jadi ibu dan kakak saya selalu menenangkan saya dan bergerak sigap dengan pertolongan baik medis maupun tradisional.

Pernah sekali waktu, Nisa anak saya tiba tiba di kulitnya muncul ruam dan bentol bentol warna merah. Saya langsung panik dan takut. Ibu saya hanya menenangkan dan mencari entah daun apa gitu di belakang rumah, lalu diperas dan dioleskan airnya. Ruamnya sedikit berkurang. Tapi bentol bentolnya tetap bertahan. Kakak saya pun langsung ambil tindakan dengan mengantar saya ke dokter anak di bilangan C Simanjuntak Jogja. Dokter anak saya waktu itu bilang kalau Nisa alergi protein tinggi. Saya ditanya makan apa saja, minum apa saja, hingga asi saya mengandung protein tingkat dewa??. Setelah ditelusur, ternyata Nisa alergi udang dan telur utamanya telur bebek. Padahal emaknya hobi bin doyan banget dengan kedua jenis protein hewani nan surgawi itu. Walhasil saya disuruh stop makan 2 jenis makanan tersebut. Alhamdulillah setelah berhenti makan udang dan telur bebek, anak saya kembali pulih kulitnya seperti sedia kala.

Cerita masih berlanjut bunda. Sesampai boyongan di Makassar mengikuti jalan rezeki suami di tanah bugis ini. Beberapa bulan setelah kepindahan kami, Nisa kembali diberi alergi. Kali ini ditambah dengan demam yang tinggi dan disertai bentol bentol dikulit yang mengandung nanah. Saya sudah kalut sekali waktu itu, maklum tidak ada sanak famili di sini. Saya dan suami harus benar benar mandiri. Kebetulan saat itu, suami mau ditugaskan ke daerah selama satu bulan. “Alamak, kok waktunya pas sekali sih”, batin saya waktu itu. Anak sakit dan suami mau dinas luar. Untungnya, suami bisa minta ijin untuk skip tugas bulan itu. Alhamdulillah lega rasanya ada yang menemani saya merawat Nisa meskipun suami harus merelakan uang dinas sebulannya???

Waktu itu, Nisa langsung dibawa ke puskesmas dekat rumah kontrakan. Namun pelayanan yang cukup lama membuat kami langsung lari ke dokter anak di Jalan Pengayoman Makassar. Dokter Unil langsung memeriksa Nisa dengan seksama dan mendiagnosa dengan alergi protein tinggi (lagi). Padahal saya sudah tidak makan telur bebek dan udang. Ternyata sumber alerginya dari susu formula premium berprotein tinggi yang kami berikan ke Nisa beberapa hari yang lalu. Langsung deh susu itu saya museumkan.

Untuk demamnya kami memberikan Tempra Paracetamol syrup dengan rasa anggur yang ternyata Nisa doyan banget. Tempra ini dapat menurunkan panas dan meredakan nyeri. Kenapa saya memberi Tempra dan bukan produk yang lain? Karena Tempra memiliki 3 keunggulan bunda diantaranya:

1. Aman di lambung

2. Tidak perlu dikocok, larut 100%

3. Dosis tepat (tidak menimbulkan over dosis atau kurang dosis)

Tidak hanya saat demam akibat alergi ini saya memberi Nisa Tempra, tapi juga setelah Nisa imunisasi. Karena biasanya, Nisa demam setelah imunisasi. Tempra juga bisa diberikan untuk mengobati rasa sakit dan nyeri ringan, sakit  kepala dan sakit gigi, atau atas petunjuk dokter.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Tempra, bunda bisa lihat di link Tempra Syrup

Dari beberapa kali sakit itu, saya belajar untuk:
1. Jangan panik ketika anak sakit
2. Tetap tenang dan segara ambil tindakan dengan membawa ke dokter anak
2. Tidak langsung menghubungi orang tua di kampung halaman, agar mereka tidak khawatir
3. Lebih banyak memberikan ASI pada si kecil
4. Selalu memeluk dan mendekap hangat penuh cinta pada anak
5. Membacakan ayat suci Alquran dan shalawat agar Nisa dan saya tenang menghadapi kondisi sakit yang sedang dirasakan
6. Sedia selalu Tempra di rumah
7. Banyak mengkonsumsi buah dan sayur untuk saya agar ASInya bagus dan memasaknya menjadi jus buah untuk anak saya serta bubur yang saya campur dengan sayur agar si kecil mau makan.

Nah, itu tadi pengalaman saya bunda dalam menangani anak yang sakit. Intinya: jangan panik, tetap tenang dan curahkan cinta serta perhatian penuh pada buah hati kita saat ia merasakan sakit. Bagaimana dengan bunda? Yuk ceritain pengalaman serunya dalam mengatasi anak sakit dan ikuti Tempra Blog Competition, siapa tau cerita seru bunda diapresiasi oleh Tempra.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.

bundanisa

Penulis bisa dihubungi melalui email: kontakbundanisa@gmail.com

You may also like...

10 Responses

  1. Tempra juga kepercayaanku sejak 18 tahun lalu

  2. Lia djabir says:

    Jadi bunda memang gak boleh gampang panik yaa. Biar anak juga ikutan gak panikan

  3. Ila yahya says:

    That’s why mom is everything ?

  4. Hai Nisa, nama putrinya samaan dengan saya. Sehat selalu ya NIsa.

  5. Nissa AMS says:

    Kalau anak sakit emang rasanya gak tega banget ya bun.. Anak saya pernah bapil dan ketika itu saya juga mikir.. Ya 4llah seandainya sakitnya bs dipindain maka saya rela biar saya aja yg bapil jangan dia.. Kasian..

  6. Nissa AMS says:

    Bner banget bun… kalo anak sakit rasanya jiwa raga kita ikutan sakit… miris kalo ngeliat anak nagis/rewel…

  7. nurulrahma says:

    Tempra emang andalan semua emak

Leave a Reply to bundanisa Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!