Yuk Ikutan Adopsi Hutan untuk Menjaga Kelestarian Hutan Kita
Hutan Indonesia yang begitu luas ini memang membutuhkan usaha ekstra untuk menjaganya. Bayangkan saja jika hutan hutan yang tersebar di banyak daerah di Indonesia dibiarkan begitu saja tanpa penjagaan yang ketat oleh petugas maupun masyarakat setempat? Kita pasti sudah bisa membayangkan kerusakan yang kan terjadi, penebangan pohon secara liar, perburuan hewan hewan yang dilindungi dan pembukaan lahan tanpa ijin bisa terjadi kapan saja.
Keanekaragaman hayati di hutan kita
Hutan Indonesia sendiri dikategorikan sebagai hutan hujan tropis yang menyimpan keanekaragaman hayati. Hutan hujan kita merupakan rumah bagi beraneka ragam spesies flora dan fauna yang paling kaya di dunia. Karena itu keanekaragaman hayati di sini dimaknai secara lebih luas mencakup aspek genetik dan ekosistem. Bahkan keanekaragaman budaya dan masyarakat di sekitar hutan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam keanekaragaman hayati ini. Keanekaragaman hayati Indonesia berpusat di hutan hujan tropis kita.
Keanekaragaman hayati secara sederhana bisa dimaknai sebagai tingkat variasi dalam kehidupan yang ada di bumi. Secara garis besar, keanekaragaman hayati ini dibedakan menjadi tiga tingkatan utama: pertama keanekaragaman gen contohnya dari satu varietas mangga bisa terbagi ke dalam beberapa jenis seperti mangga gadung, mangga manalagi dll. Kedua, keanekaragaman spesies, contoh sederhananya adalah pohon palem, pohon pinang, dan pohon kelapa. Pada ketiganya ditemukan ciri khas yang sama meskipun berasal dari spesies yang berbeda. Ketiga, keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor yang berasal dari mahluk hidup dan faktor yang berasal dari alam sepeti iklim, cuac, kelembaban, dll. Beberapa contoh keanekaragaman ekosistem adalah ekosistem Padang rumput, ekosistem pantai,ekosistem lumut, ekosistem Padang pasir, ekosistem hutan berdaun jarum dan ekosistem hutan hujan tropis.
Indonesia sendiri memiliki tutupan hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia setelah Brazil dan Congo. Namun Indonesia memiliki keunikan ekosistem yang lebih kompleks karena kondisi wilayah hutannya yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Letak Indonesia yang berada di antara benua Asia dan australia membuat keunikan keanekaragaman hayati semakin kaya. Karakteristik flora dan faunanya makin lengkap karena ada flora dan fauna Asia, australia dan peralihan dari keduanya ada semua di hutan kita. Ekosistem hutan mulai dari pantai sampai pegunungan juga ada di hutan hutan kita.
Ekosistem ini memberikan sumbangsih yang besar sebagai pengatur iklim dan konservasi tanah serta air. Ekosistem hutan hujan tropis kita juga berperan penting bagi penyimpanan karbon, baik di level regional maupun global (Laurance 1999).
Keanekaragaman hayati merupakan bagian dari kehidupan di bumi yang sangat penting untuk kita jaga. Manfaatnya sangat krusial bagi pola kehidupan seluruh alam. Apalagi manusia yang tidak mampu hidup terpisah dari alam. Bila keanekaragaman hayati ini terganggu, maka rantai makanan di alam juga terganggu. Hal ini juga akan berimbas pada kehidupan manusia yang tidak seimbang.
Manfaat keanekaragaman hayati
Secara lebih rinci berikut adalah manfaat dari keanekaragaman hayati:
1. Meningkatkan produktivitas ekosistem dari masing masing spesies, baik flora, fauna, maupun manusia. Sekecil apapun peranan dari setiap spesies, produktifitasnya akan bermanfaat bagi ekosistem. Contoh sederhananya adalah berbagai macam tanaman yang dapat dikonsumsi oleh hewan dan manusia, atau bahkan dapat dijadikan obat-obatan herbal. Ekosistem akan menjadi jauh lebih aktif dengan adanya manfaat dari setiap spesies tersebut.
2. Menjamin keberlanjutan alam. Semua spesies adalah ekosistem kan saling mendukung untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Contohnya tanaman tanaman bakau yang bermanfaat untuk mencegah abrasi air laut. Hal ini tentu saja menjaga keberlanjutan alam kita
3. Menjaga keseimbangan alam. Tanpa keberagaman, alam akan tidak seimbang. Penebangan liar misalnya menjadikan kehidupan hutan tidak seimbang dan berakibat pada musibah banjir dan tanah longsor
4. Meningkatkan taraf hidup manusia. Manusia tentu tidak bisa lepas dari sumber daya alam yang berasal dari keanekaragaman hayati di setiap tingkatannya. Bayangkan saja jika hutan tidak ada, flora dan fauna tidak ada, maka kita tidak akan bisa hidup dengan sejahtera.
5. Memberikan perlindungan alami. Keanekaragaman hayati berefek langsung pada perlindungan alami dari alam untuk manusia dan makhluk hidup lainnya. Misalnya saja perlindungan sumber daya air, perlindungan terhadap banjir, longsor, kesehatan tanah dll. Tanpa keanekaragaman hayati tidak mungkin bumi ini menjadi tempat yang sehat untuk dihuni manusia dan makhluk hidup lainnya.
Peranan kita untuk menjaga hutan
Alam senantiasa dimanfaatkan manusia untuk bertahan hidup. Namun seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia itu sendiri, maka cara pemanfaatan alam pun berubah. Cara manusia memanfaatkan alam berubah menjadi semakin eksploitatif. Alih fungsi hutan, intensifikasi lahan pertanian yang memaksa tanah untuk terus bekerja, perburuan liar, penebangan hutan liar, industrialisasi dan pencemaran lingkungan, serta penemuan bibit tanaman baru yang menyebabkan bibit lokal arau bibit lama ditinggalkan. Secara langsung maupun tidak, berpengaruh pada keanekaragaman hayati dan menciptakan permasalahan lingkungan hidup. Hewan menjadi langka, hewan langka menjadi punah, ekosistem yang rusak, munculnya berbagai virus dan penyakit, serta pemanasan global adalah contoh contoh kerusakan yang sebabkan oleh tangan tangan rakus manusia.
Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati ini. Kita bisa melakukan aksi adopsi hutan
Adopsi Hutan: Sebuah solusi untuk menjaga hutan
Pada kenyataannya hutan hutan indonesia yang luas dan tersebar di berbagai pulau di Indonesia membutuhkan peran serta masyarakat sekitar untuk menjaganya. Tidak mungkin semua tanggung jawab penjagaan hutan itu diserahkan kepada pihak pemerintah melalui kementerian lingkungan hidup dan kehutanan saja. Luas hutan Indonesia tentu tak sebanding dengan jumlah petugas yang tersedia di lapangan untuk patroli dan lain sebagainya. Karena itu peran serta masyarakat sekitar utamanya masyarakat adat yang tinggal di hutan sangatlah penting.
Adopsi hutan sendiri adalah gerakan gotong royong menjaga hutan yang masih ada mulai dari pohon tegaknya, faunanya, flora eksotisnya, serta keanekaragaman hayati di dalamnya. Melalui adopsi hutan, siapapun dimanapun bisa terhubung langsung dengan ekosistem hutan beserta para penjaganya (sumber: hari hutan.id)
Adopsi hutan ini bertujuan untuk menjaga pohon pohon di hutan terus terjaga, menjaga ekologi yang terdapat di sekitar hutan termasuk menjaga masyarakat di sekitar hutan. Mengapa pohon menjadi point utama? Karena pohon pohon di hutan ini terancam aksi penebangan liar. Seperti mengadopsi anak yang tujuannya untuk menjaga, melindungi, dan memelihara apa yang kita adopsi, maka adopsi hutan pun demikian. Dengan gerakan adopsi hutan diharapkan pohon pohon dan keanekaragaman hayati di dalam hutan terjaga dan terlindungi.
Kita memang tidak bisa terjun langsung ikut menjaga hutan di lapangan. Karena itu kita membutuhkan bantuan warga setempat di sekitar hutan. Mereka lebih paham tentang hutan dan isinya. Bagian kita adalah melibatkan diri dengan cara berdonasi untuk membiayai kegiatan patroli hutan, memberi modal usaha produksi hasil hutan non-kayu, serta penyediaan fasilitas kesehatan warga lokal.
Gerakan adopsi hutan ini adalah wujud kepedulian kita sebagai komunitas nonlingkungan kepada gerakan menjaga hutan hutan Indonesia. Donasi kita akan diberikan kepada para penjaga hutan agar tak lelah menjalankan tugas dan perannya. Secara tak langsung kita juga memberikan sumbangsih balik pada hutan yang telah memberikan air bersih udara segar dan aneka manfaat lainnya pada kita.
Sasaran adopsi hutan saat ini, ada 4 lembaga masyarakat yang akan dibantu melalui adopsi hutan. Lembaga-lembaga ini aktif menyuarakan kepeduliannya atas hutan dan aktivitas makhluk hidup di sekitarnya. Mereka tersebar di beberapa provinsi di Indonesia, yaitu:
1. Forum Konservasi Leuser dan Yayasan HAkA di Aceh;
2. Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI di Sumatra Barat, Jambi, dan Bengkulu;
3. Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) di Kalimatan Barat;
4. PROFAUNA Indonesia di Kalimantan Timur dan Jawa Timur.
Cara adopsi hutan
Lalu bagaimana caranya mengadopsi hutan ini? Kita bisa mengadopsi hutan melalui gerakan donasi melalui kitabisa.com/harihutanid. Aksi ini juga merupakan bagian dari perayaan hari hutan Indonesia tahun 2020 yang diadakan setiap tanggal 7 Agustus. Dan tahun ini adalah tahun pertama dirayakannya hari hutan ini di Indonesia. Jadi inilah saatnya momentum kita untuk ikut memberikan sumbangsih nyata bagi pelestarian hutan di Indonesia.